Tahun 1996 merupakan tahun yang akan banyak dikenang oleh para penggiat kedirgantaraan di negeri ini, tahun itu putra dan putri bangsa Indonesia dapat mewujudkan impian mereka dilangit Indonesia dengan menerbangkan pesawat hasil desain dan developt (assembly) berupa pesawat bermesin turbo prop yang dikerjakan di PT. Dirgantara Indonoesia. Pesawat ini menggunakan mesin turboprop 2439 KW dari Allison AE 2100 C buatan perusahaan Allison. Pesawat berbaling baling 6 bilah ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 610 km/jam (330 mil/jam) dan kecepatan ekonomis 555 km/jam yang merupakan kecepatan tertinggi di kelas turprop 50 penumpang. Ketinggian operasi 25.000 kaki (7620 meter) dengan daya jelajah 1480 km. (Pada pesawat baru, kapasitas mesin akan diturunkan yang akan menurunkan performa). Biaya pembuatan pesawat ini sangatlah luar biasa besarnya, tidak tanggung-tanggung, negara melalui kebijakan Menristek saat itu, mengirim ribuan putra-putri Indonesia untuk belajar di berbagai perguruan tinggi kelas dunia dan perusahaan pembuatan pesawat terbang dunia yang diharapkan hasil dari mereka belajar keluar negeri dapat berguna buat bangsa dan negara, melalui industri dirgantara. Dan mereka telah berhasil melakukannya dengan mendesain dan merakit pesawat N250.
Tapi badai krisis ekonomi 1998 telah menghancurkan impian mereka, dan diantara anak bangsa yang tidak mampu dan mau menjadikan kebanggaan bangsa telah mengotori tangan-tangan mereka melalui IMF untuk menghancurkan rencana besar dunia kedirgantaraan Indonesia yaitu mengusai langit Indonesia dengan hasil karya mereka. . Rencananya program N-250 akan dibangun kembali oleh B.J. Habibie setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan perubahan di Indonesia yang dianggap demokratis. Namun untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan daya saing harga di pasar internasional, beberapa performa yang dimilikinya dikurangi seperti penurunan kapasitas mesin,dan direncanakan dihilangkannya Sistem fly-by wire.
Semoga kita menjadi bangsa yang lebih cerdas, dan tidak hanya dijadikan sebagai tempat menguji produk dari negara dan perusahaan asing. Dan memang bangsa ini bukan bangsa yang bodoh. Maju negeriku maju bangsaku
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.